Aktivis atau bukan, itu tugas kita.

*Renungan buat kita yang mengaku aktivis dan mahasiswa yang terus mengutuk organisasi pergerakan*

Oleh : @iswahyudi.idn

Beberapa waktu lalu dan sampai sekarang muncul bermacam hal yang menuntun fikiran ini kembali memikirkan aktivitas ke-organisasian yg berkembang saat ini.
Sebenarnya apakah aktivis itu?
'Apakah aku ini seorang aktivis kampus?' fikirku.
Sebenarnya apa fungsi BEM ini utk orang², apa gunanya utk ku?
Prtanyaan semakin banyak berkecamuk tak jelas di otak ini.

BEM saat tidak lagi menunjukkan eksistensinya, bem hampir saja hanya menjadi sebuah _Event Organizer (EO)_ sprti layaknya kepanitian yang ada. Tak ada hal yg menarik yg membedakan antara pngurus BEM dengan EO. krna yang menjadi andalan mereka ya hanyalah sebuah acara.

Lantas dengan penjelasan diatas, apakah klian (semua) akan mnyalahkan bem bgtu saja?
Jangan, jangan dulu. Ini melibatkan kalian selaku mahasiswa, notabene teman-teman sebagai keluarga mahasiswa kampus. Seandainya saja beberapa waktu dan kesempakatan kita semua dapat kritis dalam berfikir dan mempertanyakan apa saja yg dilakukan BEM maupun ke-organisasi lainnya, apakah BEM akan tetap berjalan pada batas zona nyamannya, zona nyaman pada kegiatan yang 'itu-itu' saja ?
Mgkin saja tidak. Dan mgkin saja akan tetap bgtu.
Namun, kritisi dan tanggapan membangun kawan² perbolehkan utk menjadi jiwa baeudan semangat utk berkarya bagi kami menggantikan jiwa usang yg renta.

Kritisi teman² adalah suatu bentuk pernyataan bahwa teman² menganggap BEM ini ada, utk melayani teman² dan untuk bermanfaat bagi orang banyak.

Kemudian, apakah saat harapan yg kalian inginkan tak terpenuhi klian bgtu mudahnya memberi 'kutukan' pada organisasi ini?

Jangan, bersabarlah.. tahan. Kami sudah cukup kenyang dengan hal itu, maka.. support kami dengan masukkan solusi menurut versi terbaikmu.
Semoga kau, kita dan aku bahkan mereka sadar bahwa kita ada untuk bermanfaat.


Padang, Rabu 21 Feb 2018
(Pukul 01.00 WIB)



@iswahyudi.idn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PITUAH MANDEH

SURAT CINTA UNTUK MAHASISWA

MENYEWA IBU, MEMBELI TUHAN