ENERGI TERBARUKAN - ENERGI ANGIN
1.1.
Latar
Belakang
Kelangkaan
bahan bakar
merupakan permasalahan klasik
di Negara Indonesia yang
saat ini telah berdampak banyak pada aktivitas masyarakat,
diantaranya adalah antrian minyak tanah, kekosongan pasokan SPBU, mahalnya tagihan listrik
dan sebagainya. Keadaan
ini semakin
buruk dengan
kondisi kemampuan penyediaan bahan bakar oleh
pemerintah tidak
seimbang dengan permintaan masyarakat yang semakin
meningkat.
Kebutuhan
manusia terhadap energi semakin lama semakin meningkat. Energi
yang digunakan saat ini berasal dari minyak bumi. Namun, eksploitasi yang
berlebihan terhadap minyak bumi mengakibatkan persediaannya semakin menipis.
Tuhan menganugrahkan pada manusia akal untuk berfikir, dengan akal inilah
manusia memanfaatkan teknologi-teknologi baru
dan menggunakan pembaruan. Kemajuan teknologi juga telah sampai pada
penggunaan energi alternatif sebagai pengganti sumber energi utama yang semakin sedikit jumlahnya. Dengan harga minyak sekarang ini, pemerintah telah berada dalam pilihan yang
sangat berat untuk mengambil keputusan menaikkan harga minyak. Selain mengurangi
kebiasaan boros energi yang dapat menstabilkan harga minyak, sekarang ini bangsa Indonesia harus segera memperoleh solusi untuk
masalah energi pada
masa
yang akan datang. Walaupun krisis energi sekarang ini akan berlalu, usaha untuk mengganti peran bahan bakar fosil dengan sumber energi baru dan terbarukan perlu ditingkatkan lagi. Di antara berbagai sumber energi
terbaru yang sedang dikembangkan, di bumi Indonesia terkandung potensi
sumber energi sangat besar yang
dapat mengurangi peran bahan bakar fosil dalam
membangkitkan tenaga listrik
Penipisan
potensi sumber daya minyak
di satu sisi meningkatan kebutuhan
energy dan di
sisi lain, membawa konsekuensi atas upaya pengembangan pemanfaatan sumber
energi terbarukan antara lain
yaitu energi angin sebagai energi alternatif yang dapat dipakai untuk membangkitkan tenaga listrik. Semakin luas isu kerusakan lingkungan akibat polusi dari penggunaan bahan
bakar fosil yang menimbulkan polusi, sehingga pemanfaatan sumber energi
baru dan terbarukan
yang berwawasan lingkungan
merupakan
salah satu
upaya untuk mengurangi polusi.
Fluktuasi harga bahan bakar minyak dan merebaknya isu lingkungan terus
mendorong perkembangan teknologi energi angin. Berbagai upaya
telah dan terus dilakukan dalam
mengembangkan teknologi energi angin yang berwawasan lingkungan tersebut guna mendapatkan hasil yang semakin efisien dan
berdaya saing. Sejalan
dengan upaya pengembangan
sumber energi.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Pengertian energi terbarukan dan
jenis-jenisnya ?
2. Bagaimana proses
terbentuknya energi angin ?
3. Apa
saja keuntungan dan kerugian dari energi angin ?
4. Bagaimana prinsip kerja dari
energi angin ?
5. Mengetahui turbin dan prinsip kerja
turbin serta fungsinya ?
1.3.
Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui salah satu energi
baru dan terbarukan yaitu angin. Bagaimana pemanfaatan serta penggunaan nya
sebagai energi alternatif.
2. Mengetahui prinsip kerja dari turbin
angin
3. Sebagai syarat lulus magang asisten
Laboratorium Energi Terbarukan dan Surya.
1.4.
Manfaat
Memberi pengetahuan mengenai sumber energi alternatif berupa energi
angin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Energi Terbarukan
Energi terbarukan energi yang berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin,
arus air, proses biologi, dan panas bumi. Macam-macam
Energi terbarukan
:
1.
Energi
Panas Bumi
Energi
panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari
dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada tiga
cara pemanfaatan panas bumi:
-
Sebagai
tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik.
-
Sebagai
sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi.
-
Sebagai
pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi.
2.
Energi Surya
Karena kebanyakan energi terbaharui
berasal adalah "energi surya" istilah ini sedikit membingungkan.
Namun yang dimaksud di sini adalah energi yang dikumpulkan secara langsung dari
cahaya matahari.
Tenaga surya
dapat digunakan untuk:
3.
Memanaskan
gedung secara langsung
6.
Memanaskan
air melalui alat pemanas air bertenaga surya.
Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk setiap titik di
bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk mengisi
daya baterai, di siang hari dan daya dari baterai tersebut digunakan di
malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia.
3.
Energi Angin
Energi
angin biasanya dimanfaatkan pada proses penggerak turbin angin. Angin
disebabkan perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan
udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi
(udara) dan telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin. Turbin angin
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik maupun energi listrik. Energi
yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika kecepatan
angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke batas
maksimum energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut. Wilayah dengan angin
yang lebih kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya
diutamakan untuk dibangun “ladang angin”
4.
Tenaga air
Energi air digunakan karena memiliki
massa dan mampu mengalir. Air memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara.
Bahkan gerakan air yang lambat mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin
air didesain untuk mendapatkan energi dari berbagai jenis reservoir, yang
diperhitungkan dari jumlah massa air, ketinggian, hingga kecepatan air. Energi
air dimanfaatkan dalam bentuk:
2. Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala
100 kilowatt. Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki
banyak sumber air.
100 kilowatt. Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki
banyak sumber air.
3. Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan
energi kinetik
dari aliran air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.
dari aliran air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.
5.
Biomassa
Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis
untuk menyimpan tenaga surya, udara, dan CO2. Bahan bakar bio (biofuel)
adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa - organisme atau produk dari
metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan
salah satu sumber energi terbaharui. Biasanya biomassa dibakar untuk melepas
energi kimia yang tersimpan di dalamnya, pengecualian ketika biofuel digunakan untuk
bahan bakar fuel cell (misal direct methanol fuel cell dan direct
ethanol fuel cell).
Biomassa dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar
atau untuk memproduksi bahan bakar jenis lain seperti biodiesel, bioetanol,
atau biogas tergantung sumbernya. Biomassa berbentuk biodiesel,
bioetanol,
dan biogas
dapat dibakar dalam mesin pembakaran dalam atau pendidih
secara langsung dengan kondisi tertentu.
Biomassa menjadi sumber energi terbarukan jika laju
pengambilan tidak melebihi laju produksinya, karena pada dasarnya biomassa
merupakan bahan yang diproduksi oleh alam dalam waktu relatif singkat melalui
berbagai proses biologis. Berbagai kasus penggunaan biomassa yang tidak
terbarukan sudah terjadi, seperti kasus deforestasi zaman romawi,
dan yang sekarang terjadi, deforestasi hutan amazon.
Gambut
juga sebenarnya biomassa yang pendefinisiannya sebagai energi terbarukan cukup
bias karena laju ekstraksi oleh manusia tidak sebanding dengan laju pertumbuhan
lapisan gambut.
Ada tiga bentuk penggunaan biomassa, yaitu secara
padat, cair, dan gas. Dan secara umum ada dua metode dalam memproduksi
biomassa, yaitu dengan menumbuhkan organisme penghasil biomassa dan menggunakan
bahan sisa hasil industri pengolahan makhluk hidup.
2.2 Sejarah Energi
Angin
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia.
Sejak zaman
dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang
lalu,
orang
Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil.
Kemudian, orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang kincir
angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di
perbatasan Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang
disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal paling
awal adalah di Persia (Iran).
2.3. Sumber Enegi Angin
Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan
bergerak
naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin akan lebih berat dan bergerak menempati
daerah tersebut.
Perbedaan
tekanan
atmosfer pada suatu
daerah yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan menghasilkan sebuah gaya
Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalan istilah gradien tekanan merupakan
laju
perubahan tekanan karena
perbedaan jarak.
Gaya gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari
tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih
rendah. Arah gaya gradien tekanan di atmosfer tegak lurus
permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :
2.3.1. Angin
darat – laut
Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan
luas lautan lebih besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap panas yang berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan karakteristik laut dan darat tersebut
menyebabkan angin di pantai akan bertiup secara kontinyu.
2.3.2. Angin
orografi
Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan antara
permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan
angin lembah). Pada siang hari berasal dari lembah berhembus ke atas gunung
(angin lembah)
dan sebaliknya pada malam
hari.
2.3.3. Kecepatan
angin terhadap kekasaran
permukaan dan
ketinggian
Kekasaran permukaan menentukan
berapa lambat kecepatan angin dekat permukaan. Di area dengan kekasaran tinggi,
seperti :
Gambar 2.1. Tabel tingkat kecepatan angin 10 m diatas permukaan tanah |
Angin kelas
3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.
Gambar 2.2 Turbin Angin |
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan
oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r adalah :
ρ = kerapatan angin pada waktu tertentu
v = kecepatan angin pada waktu tertentu.
Umumnya daya efektif yang dapat dipanen
oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus diatas dapat
dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk
mendapatkan hasil yang cukup eksak.
Prinsip dasar
kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi
energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Sebenarnya prosesnya tidak
semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin,
yaitu :
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah
pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1 : 60.
2. Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah
gearbox agar bekerja pada titik aman
saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan
energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah
ditentukan. Kehadiran angin diluar dan akan menyebabkan putaran yang cukup
cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat
merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus,
karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
3. Generator
adalah salah satu komponen terpenting dalam
pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak
menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan
teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja
generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai
berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena
terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik
yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating
current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
4. Penyimpan energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin
(tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun
tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi
sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan
angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik
tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi
yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar
kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi
ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh sederhana yang
dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki
mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12
volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5
jam pada daya 780 watt. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini
memerlukan catu daya DC (Direct Current)
untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya
AC (Alternating Current). Oleh karena
itu diperlukan rectifier-inverter
untuk mengakomodasi keperluan ini.
5. Rectifier-inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal (AC) yang
dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik, ketika
dibutuhkan daya dari penyimpan energi (aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan
oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga
menggunakan catu daya AC, maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC
yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah
tangga.
Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat
pengontrol.
7. High-speed
shaft
Berfungsi
untuk menggerakkan
generator.
8. Low-speed
shaft
Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60
rpm.
9. Nacelle (Rumah Mesin)
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
10. Wind vane (Tebeng Angin)
Mengukur arah
angin,
berhubungan
dengan
penggerak arah yang memutar
arah
turbin disesuaikan dengan
arah angin.
11. Yaw drive (Penggerak Arah)
Penggerak arah memutar turbin
ke arah angin
untuk desain turbin
yang menghadap angin. Untuk desain turbin
yang mendapat hembusan angin
dari belakang tak memerlukan
alat ini..
12. Yaw motor
Motor listrik yang menggerakan yaw drive.
Gambar
2.3
Karakteristik Turbin Angin
2.5. Jenis Turbin Angin
Turbin
angin memanfaatkan
energi kinetik dari angin dan mengkonversinya menjadi
energi listrik. Ada dua jenis
turbin angin yang utama:
· Turbin
angin
dengan sumbu horizontal
· Turbin
angin
dengan sumbu vertical
2.5.1. Turbin angin sumbu horizontal
Turbin angin sumbu horizontal (TASH)
memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara.
Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah
baling-baling angin (baling-baling
cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin
berukuran besar pada umumnya
menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor.
Turbin
jenis ini, memiliki poros/ sumbu rotor utama yang disusun horizontal seperti terlihat pada gambar :
·
Kelebihan
TASH
-
Dasar menara yang
tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di
tempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi). Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter
ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
-
· Kekurangan TASH
-
Menara yang
tinggi serta bilah yang
panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit
diangkut Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan
turbin angin.
-
TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang tampil.
-
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk
menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator.
Turbin angin sumbu vertikal/tegak (TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama yang
disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna
di tempat-tempat yang arah
anginnya sangat bervariasi.
TASV mampu menggunakan
angin dari
berbagai arah. Turbin jenis ini, memiliki poros / sumbu rotor utama yang disusun
tegak lurus (vertikal).
Dengan sumbu yang
vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan
di dekat tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses untuk
keperluan perawatan.
Tapi ini menyebabkan sejumlah desain menghasilkan
tenaga
putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda padat
melalui fluida (zat cair
atau gas)
bisa saja tercipta saat kincir berputar.
· Kelebihan TSAV
-
Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
-
Karena bilah-bilah
rotornya vertikal,
tidak dibutuhkan mekanisme yaw.
-
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih
dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang bergerak
jadi lebih mudah.
-
TASV
memiliki sudut airfoil (bentuk
bilah
sebuah
baling-baling
yang terlihat secara melintang) yang
lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan
yang tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.
·
Kekurangan
TSAV
-
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi
TASH karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir
berputar.
-
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di elevasi yang lebih
tinggi.
-
Kebanyakan TASV mempunyai
torsi awal yang rendah, dan
membutuhkan energi untuk
mulai
berputar.
2.6. Prinsip Kerja Turbin Angin
Suatu pembangkit listrik energi angin merupakan gabungan
dari beberapa turbin angin sehingga menghasilkan energy listrik yang dapat
memasok energy lebih besar.
Cara kerja turbin angin yaitu awalnya angin memutar turbin.
-
Turbin angin bekerja berkebalikan dengan prinsip kerja kipas
angin, turbin angin yaitu memanfaatkan angin untuk menghasilkan listrik.
-
Angin akan meniup dan menumbuk propeller
turbin.
-
Selanjutnya pusat rotasi menimbulkan
torsi pada propeller.
-
Bagian propeller yang lain mengalami
hal yang sama dan terjadila rotasi.
-
Poros dihubungkan ke gearbox, di
gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur
perbandingan roda gigi dalam gearbox.
-
Gearbox dihubungkan ke generator.
generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik dan dari generator
energi listrik menuju transformer
untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen.
2.7. Keuntungan dan Kerugian dari Energi Angin
2.7.1. Keuntungan
1) Keuntungan utama
dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin
secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya
angin yang berkurang seperti
halnya penggunaan bahan
bakar fosil. Oleh
karenanya tenaga angin dapat berkontribusi
dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah
lingkungan, dimana
penggunaannya
tidak mengakibatkan emisi gas
buang penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang
atau polusi yang berarti ke
lingkungan
2) Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh
dari proses manufaktur komponen serta
proses pengerjaannya di tempat yang
akan
didirikan pembangkit listrik
tenaga angin. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya
saja.
Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang
lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan
menggunakan batubara
ataupun gas.
3) Namun
begitu, ladang angin lepas pantai
diharapkan dapat
menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan
berlayar di daerah sekitar ladang
angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih
di laut.
4) Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi
ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan
dengan penggunaan energi fosil, dampaknya
masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam
kelistrikan
telah turut serta dalam
mengurangi emisi
gas buang.
2.7.2. Kerugian
1) Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus
ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
2) Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya
ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat
penggunaan sumber
energi angin sebagai pembangkit listrik,
diantaranya adalah dampak visual,
derau suara, beberapa masalah ekologi, dan
keindahan. Dampak visual
biasanya merupakan hal
yang paling serius
dikritik
Penempatan ladang angin pada lahan yang
masih dapat digunakan untuk keperluan yang
lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat
pemasangan barisan pembangkit
angin, penggunaan
lahan untuk pembangkit angin dapat
mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang
membuat pembangkitan tenaga
angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa
aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik
tenaga angin
dapat terhambat.
3)
Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya
matahari yang masuk
ke rumah-rumah penduduk
Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip
dan dapat mengganggu
pandangan
penduduk.
1. Energi
baru dan terbarukan yaitu energy yang sumbernya dapat diperbaharui seperti
angin, air, panas bumi, sel surya, dan biomassa. Dan pada energy yang dapat
dimafaatkan untuk penggerak turbin kita dapat menggunakan angin yang dapat
digunakan dimana saja dan kapanpu yang sifatnya tidak ada habisnya.
2. Prinsip
kerja turbin angin secara umum yaitu memanfaatkan angin untuk memutar propeller
sehingga poros yang diputar diterukan pada rotor dan gerakan mekanik ini di
ubah menjadi energy listrik pada generator, dan di simpan energy listrik pada power tank untuk selanjutnya di
distribusikan ke konsumen.
3.2 Saran
1. Energi
angin adalah energi yang tidak ada habisnya maka pergunakan dengan bijak dan
manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
2. Teknologi
semakin berkembang maka dari itu sebagai mahasiswa hendaknya kita memahami
system dan mekanisme setiap teknologi yang digunakan dan berinovasi dari
teknologi tersebut.
Komentar
Posting Komentar